Monday 10 December 2012

Waktuku

Waktu berlari seakan mengejarku. Aku berlari secepat kijang seolah tak mau tertinggal, seakan tak dapat berhenti. Hingga kusadari aku berada jauh dari waktu itu. Aku sendiri. Menunggu, aku menunggu, menunggu ia menghampiri. Waktupun berlalu begitu cepat. Aku tetap sendiri. Tak dihampirinya aku ini, aku berusaha berlari mengejarnya. Namun kaki ini terlalu lama untuk berdiam, kekuatanku hilang. Pikiranku mulai mengusikku, "apa itu tadi?angin atau apa?". "Waktu yang melewati kita", jawabku. "Ia meninggalkanmu. Ia bahkan tak ingin melihatmu", usiknya lagi. "Ia mengejarku, kita terlalu cepat",tukasku menepisnya. 
Tanpa kusadari kakiku melambat dan aku terhentak. Waktu tak menoleh ke arah suaraku. Ia terus berlari bersama kawanannya. Waktuku meninggalkanku bersama kenangan. Kan kutunggu ia kembali padaku. Kutunggu digaris terdepan, agar ia dapat melihatku dan kembali padaku. Tak apa berapapun banyaknya pengorbananku  untuknya, itu akan membuatnya begitu berharga. Tapi, kembalilah waktuku..